KoinWorks Tutup KoinPintar, Layanan Pendanaan Pendidikan Tidak Kembali Menarik?
Asked by: relojo6818 17 views Uncategorized
KoinWorks Tutup KoinPintar, Layanan Pendanaan Pendidikan Tidak Kembali Menarik?
Sesudah Pintek dan KoinWorks, terdaftar tinggal tiga basis yang tawarkan pendanaan pendidikan, yaitu Danacita, DanaDidik, dan Cicil
Walau terus berkembang, bidang financial technology di Indonesia tetap berusaha temukan pasarnya. Salah satunya ialah produk pendanaan pendidikan (student loan) yang sebenarnya tidak banyak dikerjakan oleh aktor startup di tanah air.
Basis P2P lending, KoinWorks belakangan ini disampaikan hentikan layanan KoinPintar yang semenjak 2017 tawarkan utang untuk pendidikan tingkat tinggi. Dikabarkan pertama kalinya oleh Usaha.com, KoinWorks tidak ungkap argumen penutupan ini.
Menurut Co-Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono, cara barusan diambil supaya bisa konsentrasi ke beberapa produk pendanaan lain. Yang akan datang, KoinWorks infoakuntan.com berusaha capai karbon netral dengan memberikan dukungan mode usaha aktor UMKM yang berkesinambungan dan ramah pada lingkungan.
Usaha KoinWorks untuk konsentrasi ke fragmen UMKM sebenarnya sudah kelihatan dari taktiknya lewat KoinWorks NEO hingga bisa meluaskan capaian pendanaan ke UMKM. Tahun kemarin, faksinya mengenalkan penilaian profile dampak negatif baru Level S untuk mencapai semakin banyak ekosistem UMKM
Ongkos pendidikan
Awalnya pada awal Maret 2023, Pintek sudah menghentikan produk pendanaan pendidikan dan berpindah seutuhnya pendanaan rantai suplai (suplai chain). Tutupnya produk pendanaan pendidikan Pintek dan KoinWorks sekarang cuma tersisa tiga pemain saja diantaranya Danacita, DanaDidik, dan Cicil.
Cicil dan Danacita adalah basis financial technology lending, dan DanaDidik tawarkan sarana pendanaan pendidikan melalui mode pengumpulan dana (crowdfunding) yang bekerja sama dengan Yayasan Dana Kekal Siswa.
Dalam paparan KrAsia sejumlah tahun kemarin, Presiden Indonesia Joko Widodo sebelumnya pernah mendesak beberapa bank dalam negeri di 2018 lalu untuk memberikan semakin banyak utang pendidikan dalam rencana tingkatkan kualitas SDM.
Harus dipahami, rasio registrasi ke perguruan tinggi di Indonesia tetap ada di angka 31%, ketinggalan dari beberapa negara Asia Tenggara yang lain, seperti Singapura (78%) dan Thailand (54%), berdasar laporan Global Business Guide Indonesia. Aspek terpentingnya dikarenakan oleh argumen keuangan.
Berdasar data Tubuh Pusat Statistik (BPS) per Juni 2022, keseluruhan ongkos kuliah paling tinggi terdaftar berada di D.I Yogyakarta dengan Rp21,1 juta, di ikuti Banten (Rp19,59 juta), Maluku, (Rp19,44 juta), Maluku Utara (Rp17,47 juta), dan DKI Jakarta (Rp16,74 juta). Ongkos pendidikan ini meliputi uang registrasi, uang belanja, ongkos transportasi, sampai ongkos operasional.
Mencuplik website Danacita, akses pada sarana pendanaan pendidikan untuk perguruan tinggi di Indonesia termasuk susah karena ditanggung ke mahasiswa dan lembaga. Berlainan dengan tingkat sekolah dasar (SD) sampai menengah yang beberapa ditangguh pemerintahan.
Student loan adalah produk utang yang memiliki transaksi bisnis tinggi di Amerika Serikat (AS). Di situ, jumlah utang pendidikan yang diteruskan disebutkan nilainya semakin tinggi dari transaksi bisnis kartu credit, yaitu $1,3 triliun. Ketidaksamaan student loan di AS dan Indonesia cukup kelihatan pada bunga utang dan tenor pembayaran pelunasan pembayaran.