Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengobatinya
Asked by: brompton 20 views Uncategorized
“Sensasi perut terasa panas merupakan kondisi yang umum terjadi. Beberapa kemungkinan penyebabnya yaitu gastroesophageal reflux disease (GERD), radang perut, atau sindrom iritasi usus.”
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami sensasi perut terasa panas? Kondisi yang umum terjadi ini bisa disebabkan oleh beragam penyebab. Mulai dari masalah kesehatan atau pilihan gaya hidup yang keliru. Sering kali, sensasi rasa panas di perut muncul disertai dengan gejala lain, meskipun tidak selalu.
Lantas, apa saja penyebab perut terasa panas dan cara mengobatinya?
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut terasa panas, antara lain:
1. GERD
GERD atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik kembali ke saluran kerongkongan. Kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya sensasi rasa panas di dada atau perut. Sensasi terbakar tersebut biasanya juga disertai dengan nyeri dada, kesulitan menelan, dan batuk.
GERD sering kali dipicu oleh konsumsi makanan, minuman, atau bahan tertentu, yaitu:
- Cokelat.
- Kafein.
- Jeruk
- Makanan berlemak
- Makanan pedas.
2. Radang perut
Penyebab perut terasa panas selanjutnya yaitu radang perut atau gastritis. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan di lapisan perut, sehingga perut terasa panas. Selain sensasi perut terasa panas, pengidap radang perut mungkin juga mengalami gejala berikut:
- Mual.
- Muntah.
- Perasaan terlalu kenyang setelah makan.
3. Infeksi helicobacter pylori (H. pylori)
Kondisi ini terjadi ketika perut terinfeksi bakteri. Salah satu gejala infeksi H.pylori adalah perut terasa panas. Namun, gejala lain yang tidak kalah mengganggu yaitu:
- Mual.
- Selera makan hilang atau berkurang.
- Perut kembung.
- Berat badan menurun tanpa alasan.
- Sering bersendawa.
4. Ulkus peptikum
Penyebab perut terasa panas berikutnya yaitu ulkus peptikum. Bisul usus atau ulkus peptikum www.desawisataadiluhur.com merupakan luka yang muncul di lapisan dalam perut serta usus kecil bagian atas. Selain muncul gejala perut terasa panas, pengidap ulkus peptikum mungkin juga mengalami tanda berikut:
- Perasaan selalu kenyang.
- Perut kembung.
- Sering bersendawa.
- Mual.
- Intoleransi pada makanan tertentu.
5. Sindrom iritasi usus
Kondisi gangguan usus ini dapat menimbulkan gejala perut tidak nyaman, dan terkadang muncul sensasi perut terasa panas. Meski begitu ada gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:
- Perut bergas.
- Diare.
- Sembelit.
- Ada lendir di tinja.
- Perut terasa kram atau kembung.
- Mual.
6. Gangguan pencernaan
Orang yang memiliki gangguan pencernaan dapat mengalami gejala perut terasa panas. Dispepsia atau gangguan pencernaan dapat memicu sensasi panas di perut. Biasanya gejala tersebut juga disertai dengan keluhan lain, seperti:
- Kembung.
- Mual.
- Merasa sangat kenyang meski porsi makan sedikit.
- Maag.
- Sering bersendawa.
Cara Mengobati Gejala Perut yang Terasa Panas
Gejala perut terasa panas dapat diatasi dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat NSAID yang biasanya diresepkan dokter yaitu:
- Aspirin.
- Celecoxib.
- Ibuprofen.
- Naproxen.
- Indometasin.
- Ketoprofen.
- Oksaprozin.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan tindakan pencegahan agar perut tidak terasa panas. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:
- Berhenti merokok.
- Hindari atau batasi konsumsi alkohol.
- Kelola stres.
- Hindari makanan yang dapat mengiritasi perut.
- Hindari makan tepat sebelum tidur jika mengidap GERD.
- Kunyah makanan dengan benar dan pastikan sampai halus.
- Makan dalam porsi lebih kecil, tapi lebih sering.
- Jaga berat badan yang sehat.
Itulah yang perlu diketahui tentang penyebab perut terasa panas dan cara mengatasinya. Jika sakit terus berlanjut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar bisa ditangani dengan tepat.