Welcome Guest. Sign in or Signup

0 Answers

Wakil presiden: Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi di tengah Wabah

Asked by: 22 views Uncategorized

Wakil presiden: Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi di tengah Wabah

Walaupun di tengah-tengah penekanan yang disebabkan oleh wabah COVID-19, bidang pertanian sanggup datang sebagai tulang punggung untuk ekonomi nasional. Merilis data Tubuh Pusat Statistik (BPS), selama setahun 2020 bidang pertanian sanggup tumbuh 1,75 %.

“Perkembangan itu terjadi saat banyak bidang (lain) malah terkontraksi,” jelas Wakil Presiden (Wakil presiden) RI, Ma’ruf Amin dalam acara Penganugerahan Penghargaan Sektor Pertanian Tahun 2021 yang diadakan di Istana Wakil presiden, Jakarta, Senin (13/09/2021).

Walau sebenarnya, lanjut Wakil presiden, rintangan yang ditemui bidang pertanian juga tidak gampang. Bahkan juga semenjak awal wabah, Food and Agriculture Organization (FAO) sudah mengingatkan jika wabah mempunyai potensi mengakibatkan kritis pangan global.

“Wabah dicemaskan akan berimplikasi pada peraturan pangan setiap negara dan kekuatan produksi mereka,” urainya.

Lebih jauh, Wakil presiden menjelaskan jika tujuan pembangunan pertanian di tanah air yang sudah diputuskan pemerintahan mencakup tiga hal, yakni penyukupan kebutuhan pangan masyarakat, kenaikan kesejahteraan petani, dan kenaikan export.

“Berkaitan penyukupan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, alhamdulillah pemerintahan bisa menjamin tersedianya sebelas komoditas khusus untuk 273 juta jiwa warga Indonesia,” katanya.

Wakil presiden juga memperjelas jika produksi beras nasional dalam 2 tahun akhir ini sangat janjikan. Menurut dia, sampai minggu ke-3 Agustus 2021, stock beras capai 7,60 juta ton.

“Keadaan aman stock pangan dalam negeri juga di ikuti terus bertambahnya performa export pertanian,” paparnya.

Mengarah laporan BPS, kata Wakil presiden, keseluruhan export pertanian masa Januari-Juli 2021 capai 2,24 miliar Dolar Amerika Serikat atau bertambah 8,72 % dibanding masa yang masih sama di tahun sebelumnya.

“Berdasar hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2021, lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak ialah bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan (yaitu) sejumlah 29,59%,” terangnya.

Dengan begitu, ikat Wakil presiden, lapangan pekerjaan di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan itu alami kenaikan sebesar 0,36 % dibanding peresapan pada Februari 2020 (29,23 %).

Tetapi, Wakil presiden sayangkan jika kehidupan beberapa petani khususnya untuk tanaman pangan, seperti padi, dapat disebutkan masihlah jauh dari berkecukupan.

“Berdasar data BPS tahun 2020 menurut sumber pendapatan khusus, jumlah rumah tangga termasuk miskin di Indonesia beberapa asal dari bidang pertanian, yakni 46,30 %. Dengan begitu, kenaikan kesejahteraan petani tetap jadi tugas rumah pemerintahan yang perlu dituntaskan,” bebernya.

Karena itu, Wakil presiden mengharap inovasi dan inovasi lewat diantaranya Reformasi Pertanian, Intensifikasi Produksi, dan Kenaikan Akses Pasar, jadi usaha nyata yang perlu diterapkan realisasinya di atas lapangan secara stabil untuk merealisasikan kesejahteraan petani.

Selain itu, Wakil presiden memperjelas jika kekuatan bidang pertanian di periode kritis saat ini, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari usaha keras dan kolaborasi beberapa individu pertanian, dan loyalitas kuat dari pemda.

“Roda pembangunan pertanian nasional juga tidak dapat digerakkan tanpa ada bekerja sama yang integrasi dan kolaboratif di antara pemerintahan pusat dan wilayah,” ujarnya.

Di kesempatan yang masih sama, Menteri Pertanian (Mentan_ Syahrul Yasin Limpo mengutarakan jika sama sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil presiden Ma’ruf Amin, faksinya terus membuat berbagai ragam peraturan dan kerja sama supaya pertanian tidak stop dan masih tetap bekerja penuhi pangan masyarakat.

“Stimulan dan gagasan tindakan juga tetap harus dilaksanakan supaya bidang (pertanian) terus tumbuh positif sampai bisa jadi penyelamat supaya negara tidak terjebak dalam krisis ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Pergi dari instruksi itu, lanjut Syahrul, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memutuskan pendekatan lima langkah melakukan visit here tindakan (CB) lewat kenaikan kemampuan produksi lewat mekanisasi, efektivitas dan pendekatan tehnologi pas buat, penganekaragaman pangan lokal, pengokohan cadangan dan mekanisme logistik pangan, dan Pergerakan Tiga Kali Export (Gratieks).

“Untuk memaksimalkan taktik yang digerakkan, Kementerian Pertanian sudah memiliki komitmen terus perkuat bekerja sama pusat dan wilayah. Kolaborasi di antara pusat dan wilayah perlu dikerjakan supaya tidak lagi ada kesenjangan pembangunan antarpusat dan wilayah, atau wilayah dengan wilayah,” jelasnya.

Searah dengan Wakil presiden, Syahrul menjelaskan jika pembangunan pertanian dapat jalan dengan baik dan efektif bila pemerintahan pusat dan wilayah bersinergi saat merealisasikan tersedianya, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, berkualitas, yang bergizi imbang di semua tanah air.

Answer Question